POSTINGAN KELIMA

Diposting oleh Unknown

     Hai guys!!!....kembali lagi bersama saya .. kali ini saya akan memposting artikel yang berisi tentang kekayaan alam. Tapi,sebelumnya saya mau nanya nih.. kalian pada suka traveling gak??? Kalo saya sih....yes!! :D ooiya..kenapa saya suka traveling? *karnaakusayangkamu....hahaha* :v (becanda). Biasa..ikut-ikutan gaya tren sekarang. :p Oke! serius! alasan saya suka traveling, karna selain bisa refreshing kita juga bisa mengenal tempat-tempat  yang bersejarah.
      Sebelum saya bacot panjang kali lebar *berapatuhluasnya?*  -_- mending distop dulu deh. Saya kalo udah kaya gini bakalan susah berhenti untuk bacot.
      Oke! seperti biasa.. disetiap postingan yang saya kirim, memiliki tema yang berbeda-beda. Maaf yaa? maaf sekali! *mulaidehlebainya* -_- hmm..Oiya, kalo lo lo lo lo lo semuaaa.. pada suka traveling, jangan lupa ya untuk berkunjung ke Padang kampung halaman saya, tepatnya di daerah Danau Maninjau.
      Oiya.. Saya sampe lupa kalo saya mau posting yang bertemakan :

"POTENSI KEKAYAAN ALAM MANINJAU"

     Sebelumnya saya mau nanya nih..*nanyamulukayakpolisi* -_- kalian pada tau gak??? dimana tempat wisata-wisata, sumber daya alamnya, dan adat/budaya yang ada di Danau Maninjau dan sekitarnya.
Kalo kalian gak tau, disini saya akan kasih tau. Oke! langsung saja...#cekidot -_-



WONDERFUL MANINJAU
 Di BIDANG PARIWISATA :

     Disini terdapat Danau, Air Terjun, Museum, Aia Tigo Raso dan lain sebagainya.
  • Danau Maninjau                                                                                                                                                                                                                                                                                          


LokasiKabupaten Agam,Sumatera Barat,
Indonesia Bendera Indonesia
Koordinat0°19′LU 100°12′BT
Jenis danauDanau vulkanik[1]
Aliran keluar utamaBatang Sri Antokan
Terletak di negaraIndonesia
Panjang maks.16 km
Lebar maks.7 km
Luas permukaan99.5 km²
Kedalaman rata-rata105 m
Kedalaman maks.165 m
Volume air10.4 km³

     Selain mengasikkan, pemandangan alam yang mempesona. Tempat ini juga bisa berenang atau memancing.


Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung RayaKabupaten Agam, provinsi Sumatera BaratIndonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dariLubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.
      Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda diRanah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan. Disekitar danau maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel, penginapan dan restoran.


  •  Air Terjun Gadih Ranti





"Aia Tajun ( Air Terjun ) Gadih Ranti" terletak 1,6 km dari Jalan Raya Lubuk Basung - Maninjau, dan berdekatan dengan bendung irigasi barang Antokan. Secara rinci akses menuju lokasi air terjun ini malalui jalan Lubuk Sao - Arikia. Sepanjang 600 meter menuju lokasi masih jalan setapak. Saat ini telah terdapat Gazebo tempat wisata dilokasi air terjun. Berada di ketinggian ± 900 mdpl air terjun dengan ketinggian ± 45 Meter ini memang sangat eksotis. Disamping dua air terjun yang meniupkan titik-titik embun, disamping sebelah kiri terdapat pula beberapa air terjun kecil sehingga menambah indah nya pesona Aia Tajun “Gadih Ranti” ini, Keindahan dan kealamiannya menjadi daya tarik tersediri bagi pengunjung..





  • Museum Buya Hamka


LokasiNagari Sungai Batang,kecamatan Tanjung Raya,kabupaten AgamSumatera Barat
NegaraIndonesia
Awal konstruksiDesember 2000
PenyelesaianNovember 2001
JenisMuseum
Ukuran15 × 10 meter
Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka adalah museum yang terletak di sekitar tepian Danau Maninjau, tepatnya di Nagari Sungai BatangKecamatan Tanjung RayaKabupaten AgamSumatera Barat. Museum ini mulai dibangun pada tahun 2000 dan diresmikan pada tahun 2001 oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Zainal Bakar. Sesuai dengan namanya, museum ini mengkhususkan diri pada koleksi benda-benda peninggalan Buya Hamka, yang bangunannya merupakan rumah yang ditempati Hamka sejak lahir hingga sebelum pindah ke Padang Panjang.
Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka terletak pada ketinggian yang lebih tinggi 5 meter dari jalan raya di sekitarnya.[1]Museum ini menghadap ke arah barat atau Danau Maninjau dan membelakang ke arah timur.[1] Museum ini memiliki bentukarsitektur layaknya Rumah Gadang dengan atap bergonjong dan hiasan ukiran Minang.
Museum ini mulai dibuka pukul 8.00 hingga pukul 15.00 waktu setempat. Namun biasanya akan tetap dibuka untuk sementara waktu meski pengunjung melewati batas waktu kunjungan.[2] Dari sekian orang yang mengunjungi museum ini, kebanyakan mereka bukan orang Indonesia, melainkan dari MalaysiaSingapura, dan Brunei Darussalam.

  • Aia Tigo Raso



Aia Tigo Raso merupakan objek wisata alam yang terletak di Jorong Muko-Muko Nagari Kotomalintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam. Letak objek wisata alam yang satu ini tidak begitu jauh dari jalan utama, sekitar 5 km dari salah satu objek wisata favorit di Agam, Danau Maninjau. Aia Tigo Raso merupakan mata air yang konon katanya menghasilkan 3 rasa yang berbeda ketika diminum. Mata air tiga rasa ini sangat berbeda dengan objek wisata lainnya yang umumnya menyuguhkan pemandangan asri nan indah. Keunikan mata air 3 rasa ini lah yang menjadi daya tariknya.

Pintu Masuk Aia Tigo Raso
Pintu Masuk Aia Tigo Raso

Menurut pengakuan beberapa wisatawan dan warga sekitar yang pernah mengunjungi dan mencicipi air tiga rasa, sepakat mengatakan bahwa rasa yang ditimbulkan setelah meminum air yang keluar dari sumber mata air tersebut seperti permen aneka rasa, yakni nano-nano. Ada yang merasakan manis pada saat kunjungan pertama, namun pada saat kunjungan kedua, orang yang sama merasakan asin dan kunjungan ketiga merasakan air yang sedikit getir atau pahit.
Air yang dihasilkan sedikit kecokelatan. Konon katanya, air yang dihasilkan dari sumber mata air alami tersebut dapat mengobati berbagai macam penyakit kulit dan menjadikan siapapun yang mengkonsumsi air nya akan awet muda. Setiap pengunjung yang datang diberikan kebebasan untuk menikmati air tersebut. Air tersebut juga diperbolehkan untuk dibawa pulang sebagai bentuk buah tangan yang unik. Air tersebut dapat diambil dengan menggunakan gayung yang disediakan oleh pihak pengelola aia tigo raso. Gayung tersebut tersedia dipinggir kolam.


Aia Tigo Raso
Aia Tigo Raso


Yanuar BA yang merupakan Wali Jorong Muko-Muko mengatakan bahwa, aia tigo raso dahulu merupakan tempat minum rusa. Dahulu, oleh masyarakat sekitar diberi nama cicipan ruso. Ia juga menambahkan bahwa menurut sejarah air yang terdapat dalam kolam etrsebut berasal dari sebuah batu. Disekitar kolam aia tigo raso banyak rusa yang hidup dan minum air yang ada dikolam tersebut.
  • Puncak Lawang


Puncak Lawang adalah nama suatu puncak dataran tinggi di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Dari tempat ini, kita bisa meihat birunya Danau Maninjau. Puncak Lawang terletak di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ini daerah puncak menuju Danau Maninjau. Dari sini kita dapat melihat pemandangan Danau Maninjau secara utuh.Puncak Lawang berada di 1.210 mdpl. Di zaman penjajahan, tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahatan bangsawan Belanda. Puncak Lawang sering digunakan untuk kejuaraan olahraga paralayang kelas internasional karena merupakan salah satu spot terbaik di Asia Tenggara. Untuk mencapai kawasan Puncak Lawang, kita akan melewati perjalanan dengan 44 belokan yaitu Kelok 44.
Tempat wisata di kabupaten Agam Sumatera Barat Lainnya.
  • Air Terjun Tiga Tingkat
  • Ambun Pagi
  • Benteng Jepang Muko-Muko
  • Bunga Raflesia
  • Ekowisata Lasi
  • Kelok 44
  • Makam Tuanku Nan Rentjeh
  • Makam Tuanku Lareh Candung
  • Masjid Kuno Bingkudu
  • Monumen Pesawat Avro Anson RI-003
  • Ngalau Kamang
  • Ngalau Tarang
  • Pantai Tiku
  • Pantai Ujung Karang.
  • Pulau Ujuang dan Pulau Tapi
  • Rumah HR. Rasuna Said
  • Taman Wisata Muko-Muko
  • Telaga Anggrek.

Di BIDANG SUMBER DAYA ALAM : 

Danau maninjau memiliki berbagai macam hasil kekayaan alam yang hanya terdapat  di Danau Maninjau. Saya akan memperkenalkan  satu persatu hasil dari daerah Maninjau.
Disini..kami juga mempunyai makanan khas. Seperti dibawah ini : 
     Mulai dari makanan kesukaan saya dulu, yaitu : 
  • Pensi
Pensi adalah salah satu kekayaan alam yang ada di Maninjau. Selain bisa di buat soup Pensi, Pensi  juga bisa di buat apa saja seperti di bawah ini :





Ragam Olahan Pensi Khas Danau Maninjau


gulai-pensi
urai pensi digulai
Sobat sarbuner, setelah kemarin kita membahas apa itu pensi khas danau Maninjau, Sumatera Barat. Hari ini kami akan menampilkan beberapa olahan foto pensi (kerang kecil) khas daerah kampung Buya Hamka tersebut.
Langsung saja ya sobat sarbuner, foto disamping adalah pensi yang digulai dengan campuran santan dan rempah yang membuat cita rasa kuah gulai tersebut lumer dimulut. Pensi yang ada di foto ini adalah berupa urai, artinya pensi yang sudah dilepaskan dari cangkangnya, orang luar Sumbar menyebutnya daging kerang.
pensi-jengkol-gulai
jengkol gulai kuah kuning campuran urai pensi
Olahan urai pensi memang sangat banyak. Selain bisa disajikan sebagai menu makanan utama, pensi juga bisa dimasak sebagai bahan olahan sekunder/ pendamping, seperti gambar berikut, pensi dimasak gulai kuah kuning bersama jengkol. Rasanya pasti sangat gurih, karena tekstur pensi yang telah diurai sangat lembut.
Selanjutnya, pada foto ini, pensi yang masih ada cangkangnya. Pensi ini ditumis dan diberi bumbu-bumbu yang enak, seperti bawang goreng, daun seledri, dan minyak sayur yang diberi bumbu khusus sehingga menambah nikmatnya cita rasa pensi tersebut.
pensi-tumis-maninjau
pensi tumis khas jajanan sekitar danau maninjau
Pensi tumis seperti ini biasanya bisa ditemukan dipinggir jalan raya sekitar danau Maninjau, sebagai bahan jualan masyarakat sekitar.Selain rasanya enak, pensi juga memiliki kandungan gizi yang cukup. Hal ini didukung oleh penelitian dari perguruan tinggi daerah di Sumatera Barat. Temuan tersebut mengatakan bahwa pada daging kecil pensi terdapat gizi yang dibutuhkan untuk meningkatkan stamina tubuh dan kecerdasan otak.
  • Rinuak

Palai rinuak adalah masakan khas dari daerah Maninjau Agam Sumatra Barat, Palai rinuak terbuat dari ikan rinuak yang diberikan bumbu dan parutan kelapa lalu dibungkus dengan daun pisang kemudian di kukus, palai yang berarti pepes dalam bahasa minang dan rinuak adalah sejenis ikan yang berukuran sebesar korek api yang banyak terdapat di danau maninjau, rasa ikan rinuak sangatlah gurih dan kita tidak akan menemuinya selain di Maninjau, namun ikan rinuak dapat kita ganti dengan ikan teri apabila kita susah mencarinya.

Peyek Rinuak

  Rinuak… adalah ikan yang lebih kecil daripada teri medan. Ikan ini sangat gurih rasanya kalau di palai (pepes). Selain dipepes ikan ini juga ‘gak kalah gurihnya kalau dibuat jadi peyek. ikan rinuak ini hanya terdapat di danau maninjau. bagi wisatawan yang mengunjungi danau maninjau tidak akan melewati kesempatan untuk mencoba rinuak ini.
          Kalangan wisatawan yang umumnya pemudik berkunjung ke kawasan Danau Maninjau Sumbar, Kabupaten Agam, Sumbar, marak memburu kerupuk rinuak, satu makanan khas daerah setempat terbuat dari ikan kecil yang ditangkap di seputar danau terluas di Sumbar itu. “Banyak wisatawan mencari kerupuk rinuak ini sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke daerah asalnya,” kata penjual kerupuk rinuak di kawasan Danau Maninjau, Narti, Rabu. Menurut dia, musim lebaran dan libur panjang adalah saat peningkatan penjualan kerupuk rinuak tersebut karena banyak wisatawan yang berkunjung ke Danau Maninjau. “Biasanya mereka tidak lupa membeli kerupuk rinuak baik untuk dimakan sebagai kudapan atau dengan nasi,” katanya. Kerupuk rinuak dibuat dengan campuran tepung dan rinuak yang digoreng dan diberi bumbu khas menjadi kerupuk yang rasanya sangat lezat dan renyah.
           Rinuak satu jenis ikan kecil yang banyak terdapat di Danau Maninjau yang sering ditangkap warga setempat untuk diolah menjadi aneka jenis makanan seperti kerupuk dan pregedel. Kerupuk rinuak dibuat masyarakat dalam skala kecil yakni industri rumah tangga yang diusahakan kaum ibu dengan tenaga kerja dua sampai tiga orang.
  • Ikan (Ikan Bada)

Ikan Bada Ikan nya Danau Maninjau

Ikan Bada
Ikan Bada

Boleh dikatakan bahwa jenis Ikan Bada (Rasbora argyrotaeniaini hanya terdapat di Danau Maninjau, karena sampai saat ini belum dijumpai spesies yang sama persis di daerah lain meskipun ikan yang mirip bisa dijumpai di danau atau sungai seperti Ikan Bilih di Danau Singkarang maupun Ikan Siluang dibeberapa daerah di Indonesia.
 Jika dibandingkan dengan Ikan Bilih atau Siluang, Ikan Bada ini memiliki sisik yang lebih halus dan lebih terang, dengan ukuran badan yang lebih pendek.
 
Dari rasanya pun ikan Bada ini lebih manis dan lebih gurih, bisa diolah menjadi beberapa jenis makanan seperti di goreng, di gulai, di pepes dan yang paling special adalah di asapi atau di salai diatas bara api sehingga berwarna agak hitam kekuningan. Bada yang keringkan ini lebih dikenal dengan nama “Bada Masiak” atau Bada Kering. Dan ini adalah salah-satu makanan hasil Danau Maninjau yang paling diminati terutama oleh masyarakat yang berasal dari Danau Maninjau ini. Anda tertarik ..? silahkan datang dan coba sendiri.

bada masiak
Bada Masiak
Kalau anda mencoba memakan Bada Masiak ini di Jakarta, jangan heran jika satu porsi nya lebih mahal dari Rendang atau pun Dendeng yang sudah terkenal itu. Karena untuk harga mentahnya di Maninjau sendiri sekarang ini berkisar Rp 60.000,- sampai Rp 80.000,- per kilo nya.
 
Bada ini biasanya banyak ditangkap nelayan pada musim hujan, atau setelah turun hujan yang cukup lama, ditangkap dengan pukat, bagan atau dengan memakai lapun. Ada juga yang dipancing walau sekarang ini sudah tidak lagi dilakukan masyarakat nelayan Danau maninjau ini.


  • Batu Akik
Batu Akik
Warga Mukomuko, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menemukan batu akik bermotif Danau Maninjau di pingir danau vulkanik itu.
Penemu batu akik itu, Gusra Antoni (40) di Lubukbasung, Ahad (1/3), mengatakan batu akik yang diberi nama Lumuik Tanjuang Ipuah ini ditemukan di pingir Danau Maninjau dengan lokasi Tanjuang Ipuah.
"Nama lumuik Tanjuang Ipuah kami beri sesuai dengan lokasi penemuan batu itu. Kami menemukan batu tersebut beberapa minggu lalu dan saat ini lokasi itu ditutup akibat adanya longsor," kata Gusra Antoni.
Ia menambahkan lumuik Tanjuang Ipuah tersebut bermotif Danau Maninjau. Ia menemukan batu itu diantara tebing yang ada di Danau Maninjau dengan luas setengah hektare.
Batu tersebut dibeli warga Pakanbaru dengan harga Rp 1 juta untuk satu cincin. Sementara sisa yang lain tidak dijual karena ia berencana untuk mengikuti kontes batu akik di Lubukbasung pada 8 sampai 10 Maret 2015.
"Batu yang tersisa ini, akan saya ikutkan kontes, sehingga batu ini akan dikenal pecinta batu akik di nusantara.

Di BIDANG ADAT DAN BUDAYA :
di Daerah Danau Maninjau juaga mengadakan beberapa acara seperti dibawah ini :
  • Kesenian Tradisional

Kesenian Tambua

Tambua




Terbuat dari potongan kayu bulat yang di lobangi, Tambua ini merupakan kesenian tradisional Minangkabau pada umumnya. Alat kesenian ini biasanya dipakai untuk melambangkan suka-cita dan biasa dipakai pada acara pesta pernikahan, penyambutan tamu-tamu istimewa atau dalam rangka acara "Batagak Gala Adat atau Batagak Gadang".
Tambua atau Gendang ini biasanya berukuran panjang 60-70 Cm dengan diameter 40-50 Cm, dengan ketebalan lingkarannya 1-1,5 Cm. Pada kedua sisi nya diberi kulit kambing yang telah dikeringkan dan dikencangkan sedemikian rupa mengunakan tali yang ikatan nya pun dibuat menarik.
Sebelum dipasang kulit kambing tersebut, Tambua terlebih dahulu di cat sedemikian rupa sesuai dengan ukiran khas minangkabau atau daerah Tambua itu berasal.

Ukuran diameter Tambua sangat mempengaruhi bunyi yang dikeluarkan, semakin besar diameter nya semakin bagus bunyi yang dihasilkan. Namun sulit nya mendapatkan pohon kayu yang berukuran besar sehingga biasanya dalam satu grup Tambua ini, hanya beberapa buah saja yang besar dan sering disebut "Induak Tambua" atau Ibu Tambua.

Untuk Daerah Maninjau sendiri, dalam satu grup tambua biasa nya memiliki jumlah yang ganjil, minimal 9 buah. Tambua dipukul secara serentak dengan irama dan gerakan yang teratur yang dikomandoi oleh sebuah alat kesenian bernama "Tansa". Berdasarkan irama Tansa ini lah alat kesenian Tambua ini ditabuh.Biasanya didalam menabuh Tambua ini terkadang juga diiringi oleh "Pupuik Batang Padi" dan alat kesenian "Talempong" sehingga kemeriahaan semakin kental terasa.
Khusus pada acara penyambutan Tamu istimewa disamping bunyi-bunyian alat kesenian diatas, biasanya ditambah lagu dengan "Silek Galombang". 

Dalam kesenian Tambua ini juga dikenal lagu atau irama pukulan yang sudah lama ada sejak zaman dahulu yaitu Lagu Atam, Siamang Tagagau dan Mars Duo Baleh.
Di Kabupaten Agam sendiri, tambua dikenal luas diselingkaran Danau Maninjau seperti, Sigiran, Sungai Batang, Koto Kaciak, Koto Malintang dan lainnya. Untuk masing-masing daerah inipun memiliki ciri khas dalam menabuh Tambua ini.

Dari Maninjau kesenian Tambua ini menyebar ke Lubuk Basung dan daerah lainnya. Sehingga tidak heran kalau kesenian Tambua ini sangat mudah di jumpai di Ranah Maninjau ini dibandingkan di daerah lain di Kabupaten Agam.
Bahkan pada kejuaraan Tambua di Bandar lampung dan Bengkulu masyarakat yang berasal dari Ranah Maninjau inilah yang menjadi aktor dan pemenang nya.



  • Ukiran
Masyarakat Minangkabau sejak lama telah mengembangkan seni budaya berupa ukiran, pakaian, dan perhiasan. Seni ukir dahulunya dimiliki oleh banyak nagari di Minangkabau. Namun saat ini seni ukir hanya berkembang di nagari-nagari tertentu, seperti Pandai Sikek. Kain merupakan media ukiran yang sering digunakan oleh masyarakat Minang. Selain itu ukiran juga banyak digunakan sebagai hiasan Rumah Gadang. Ukiran Rumah Gadang biasanya berbentuk garis melingkar atau persegi, dengan motif seperti tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah. Disamping itu motif lain yang dijumpai dalam ukiran Rumah Gadang adalah motif geometri bersegi tiga, empat, dan genjang. Jenis-jenis ukiran Rumah Gadang antara lain kaluak paku, pucuak tabuang, saluak aka, jalo, jarek, itiak pulang patang, saik galamai, dan sikambang manis.






  • Musik

Budaya Minangkabau juga melahirkan banyak jenis alat musik dan lagu. Di antara alat musik khas Minangkabau adalah saluangtalempong, rabab, serta bansi. Keempat alat musik ini biasanya dimainkan dalam pesta adat dan perkawinan. Kini musik Minang tidak terbatas dimainkan dengan menggunakan empat alat musik tersebut. Namun juga menggunakan istrumen musik modern seperti orgen, piano, gitar, dan drum. Lagu-lagu Minang kontemporer, juga banyak yang mengikuti aliran-aliran musik modern seperti pop, hip-hop, dan remix.
Sejak masa kemerdekaan Indonesia, lagu Minang tidak hanya dinyanyikan di Sumatera Barat saja, namun juga banyak didendangkan di perantauan. Bahkan adapula pagelaran Festival Lagu Minangkabau yang diselenggarakan di Jakarta. Era 1960-an merupakan masa kejayaan lagu Minang. Orkes Gumarang pimpinan Asbon Madjid, merupakan salah satu kelompok musik yang banyak menyanyikan lagu-lagu khas Minangkabau. Selain Orkes Gumarang, penyanyi-penyanyi Minang seperti Elly KasimErnie DjohanTiar Ramon, dan Oslan Husein, turut menyebarkan musik Minang ke seluruh Nusantara. Semaraknya industri musik Minang pada paruh kedua abad ke-20, disebabkan oleh banyaknya studio-studio musik milik pengusaha Minang. Selain itu, besarnya permintaan lagu-lagu Minang oleh masyarakat perantauan, juga menjadi faktor kesuksesan industri musik Minang.
    • Randai


    Tari randai minang

    tari randai minang dan sejarahnya


    Pada awalnya Randai adalah media untuk menyampaikan kaba atau cerita rakyat melalui gurindam atau syair yang didendangkan dan galombang (tari) yang bersumber dari gerakan-gerakan silat Minangkabau
    Randai adalah media untuk menyampaikan cerita-cerita rakyat, dan kurang tepat jika Randai disebut sebagai Teater tradisi Minangkabau walaupun dalam perkembangannya Randai mengadopsi gaya bercerita atau dialog teater atau sandiwara.
    Penampilan anak randai penuh pesona dan seru. Tontonan sekitar tiga jam itu sering membuat penonton (segala usia; dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga kakek-nenek) tertawa riang. Dialog jeda sejenak, anak randai kembali ber-hepta-hepti diiringi cerita yang didendangkan (gurindam) dan diiringi saluang. Cerita bergulir, mengisahkan anak gadis (Sari Banilai) menolak keinginan orangtuanya (Datuk Tumanggung Tuo) untuk dinikahkan dengan bako-kemenakan Datuk Tumanggung Tuo-bernama Malendo Alam.
    Kesenian randai tak kalah hebat dan mengagumkan dengan tarian lainnya. Yang menarik dan mengagumkan, perwatakan tokoh dalam penampilan randai tidak diungkapkan melalui tata rias, tetapi disampaikan lewat dendang (gurindam). Kemudian, yang menjadi musik selain tepuk galembong, juga tepuk tangan, tepuk kaki, tepuk siku, petikan jari, hentakan kaki, dan teriakan-teriakan “hep… ta…ti… hai” oleh tukang gore, dan nyanyian atau dendang yang dilakukan oleh para pemain sambil melakukan gerakan-gerakan galembong.

    • Tari-tarian
    1. TARI PIRING 
    Tari piring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut.

    2. TARI RANCAK MINANGKABAU
    Tari ini menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean dalam iman Agama Islam yang merupakan agama anutan masyarakat seluruh Bawean. Syair dan geraknya menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih  hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad SAW sang pembawa kebenaran.


    3. TARI INDANG MINANGKABAU
    Tari indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari minangkabau. Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal usul tari indang adalah dari kata Indang atau disebut juga badindin, salah satunya. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Pentas Tari Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru yang disebut tukang dzikirindang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.

    4. TARI LILIN SUMATERA BARAT
    Tarian Lilin pada asasnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemusik. Para penari ini akan membawa lilin yang dinyalakan pada piring yang dipegang oleh tangan mereka. Penari akan menarikan tarian secara berkelompok dengan memutar piring yang berisi lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut sentiasa mendatar, dan lilin tidak mati. Tarian lilin merupakan sejenis kesenian Istana dan ditarikan pada waktu malam hari. Untuk memainkan tari lilin, seorang  memerlukan latihan yang giat karena pergerakan dengan lilin yang menyala tanpa kemalangan cukup sulit dilakukan.

    5. TARI PAYUNG
    Tari Payung merupakan kesenian salah satu tari klasik dari yang berasal dari Daerah Minang. Tari payung menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tari payung memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.

    6. TARI RANTAK MINANGKABAU
    Tari Rantak diperkirakan telah ada sejak lama sekali di daerah Kabupaten Kerinci. Menurut seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari dan di laksanakan jauh sebelum mereka lahir namun asal-usulnya menjadi kabur seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari sejarawan setempat. Untuk melestarikan Asal Usul Tari Rantak dari Kerinci ini terus di jaga secara turun-temurun oleh seniman budaya Kerinci lokal dari generasi ke generasi, walaupun kerberadaannya sangat sedikit pada saat ini dan mulai pudar. Seni budaya ini sangat identik sekali dengan bahasa dan gaya bahasa masyarakat kerinci daerah Tanjung dalam menembangkanya nyayian (pengasuh) untuk mengiri kesenian dan tarian. Daerah Tanjung berada di hilir menyusuri sepanjang pinggiran sungai yang mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta bahasa Kerinci Hilir yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).

    7. TARI RANDAI
            Randai adalah pertunjukan teater khas Minangkabau yang merupakan gabungan dari seni peran, seni tari, seni musik dan seni beladiri. Biasanya pertunjukan randai diadakan di lapangan terbuka di kampung kampung. Hampir seluruh nagari di kabupaten Solok dan juga Sumatera Barat memiliki kelompok randai. Anggota kelompok randai terdiri dari anak anak dan orang dewasa. Pada zaman dahulu aslinya tidak ada wanita yang menjadi anggota randai, sehingga untuk memerankan seorang wanita salah seorang anggota randai didandani mirip wanita. Pemain pemeran wanita ini disebut bujang gadih. Seiring perkembangan zaman, sekarang sudah banyak kelompok randai yang memiliki anggota wanita.

    • Batagak panghulu 
    Upacara Batagak Panghulu di   Minangkabau
    Panghulu di Minangkabau  memiliki peran yang sangat penting, baik itu bagi anak-kemenakanya maupun bagi masyarakat lainnya.
    Seorang panghulu di Minangkabau harus lah seorang yang benar-benar mampu di jadikan suri tauladan bagi anggota kaum dan  masyarakat lainnya.
    Tapi sebelum megangkat seorang panghulu baru, kita harus mengenal beberapa alasan kenapa di lakukanlah upacara batagak pangulu, beberapa alasan tersebut diantaranya :
    1.Hiduik bakarelaan, pengangatan panghulu baru di karenakan panghulu lama telah terlalu tua atau uzur, sehingga beliau di nilai sudah tidak sanggup lagi untuk memikul tanggung jawab yang di bebankan kepadanya selama ini.
    2. Mati batunggkek budi/Bapuntiang di tanah sirah,maksudnya panghulu yang akan di angkat, sebelumnya di umumkan di tanah sirah(pemakaman) pada saat proses pemakaman panghulu lama.
    3. Mambangkik batang tarandam, mengangkat kembali seorang pangulu yang baru setelah lama sebelumnya tidak ada panghulu, hal ini bisa jadi di karenakan oleh suatu hal atau perkara.
    4. Mangambangkan nan talipek,maksudnya mengangkat kembali gelar yang telah lama tidak di pakai karena terputusnya pewarisan laki-laki dalam suatu suku tersebut.
    5. Manurunkan nan tagantuan, maksudnya menggangkat kembali panghulu yang telah di tangguhkan peresmiannya karena usianya masih kecil.
    Nah, kemudian sebelum dilaksanakan upacara pengangkatan panghulu kegiatan yang sebelumnya harus dilakukan adalah :
    1.Baniah, menentuk calon panghulu baru
    2. Dituah cilakoi, tahap melakuan perbincangan mengenai baik dan buruknya si calon panghulu dalam sebuah rapat
    3. Panyarahan baniah, penyerahan calon pangulu baru
    4. Manakok ari, perencanaan kapan acara peresmian akan di langsungkan.
    Kemudian peresmian upacara batagak panghulu di laksanakan dengan upacara adat.Upacara ini disebut  malewakan gala.
    Dimana tahapan upacaranya adalah:
    Hari pertama, batagak gadang yakni upacara peresmian di rumah gadang yang di hadiri urang nan ampek jinih serta pemuka masyarakat.Panghulu baru menyampaikan pidato, lalu panghulu tertua memasangkan deta dan menyisipkan sebilah keris tanda serah terima jabatan. Akirnya panghulu baru di ambil sumpahnya dan ditutup dengan doa.
    Hari kedua, merupak hari perjamuan
    Hari ketiga, panghulu di arak kerumah bakonya serta diiringi dengan bunyi-bunyian, yang biasanya berasal dari alat musik tradisional minangkabau.
    Nah, pembaca demikian lah rangkaian upacar batagak pangulu di daerah saya, MINANGKABAU.


    MACAM-MACAM UPACARA DAN FESTIVAL DI MINANGKABAU
    • Tabuik 

    Tabuik (Tabut) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnyaImam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantaiSumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman. Festival ini termasuk menampilkan kembaliPertempuran Karbala, dan memainkan drum tassa dan dhol. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya merupakan upacara Syi'ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot.

    Upacara melabuhkan tabuik ke laut dilakukan setiap tahun di Pariaman pada 10 Muharram sejak1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India, yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatera bagian barat.
    FESTIVAL TABUIK DI PANTAI PARIAMAN



    •  Makan bajamba                                                                                                                               Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini umumnya dilangsungkan di hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. Secara harafiah makan bajambamengandung makna yang sangat dalam, dimana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.
    •  



    • Turun mandi
    upacara turun mandi adalah upacara yang sangat mendarah daging di Ranah Minang sampai saat ini . upacara turun mandi adaah upacara ucapan rasa syukur kepada Allah SWT . Upacara turun mandi adalah ritual untuk mensyukuri nikmat Allah berupa bayi yang baru lahir. Upacara ini merupakan sunnah Rasul dan memperkenalkan kepada masyarakat bahwa telah lahir keturunan baru dari sebuah suku atau keluarga tertentu. Dalam upacara ini harus memperhatikan syarat-syarat yang telah kental di masyarakat Minangkabau. 
    • Batagak pangulu
    Batagak penghulu adalah upacara pengangkatan penghulu. Sebelum acara peresmian calon penghulu harus menjalani syarat-syaratnya yaitu Baniah, Dituah Cilakoi, Panyarahan Baniah, Manakok hari. Upacara pengangkatan Penghulu dilakukan dengan cara adat. Upacara ini diberi nama Malewakan Gala. Di hari pertama adalah berpidato, lalu penghulu tertua memasangkan deta dan menyisipkan sebilak keris sebagai tanda serah terima jabatan, akhirnya penghulu baru diambil sumpahnya.

    BATAGAK PENGHULU
    • Pacu Jawi
    Pacu jawi atau pacu sapi adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang dilombakan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Setiap tahun lomba balap sapi ini diselanggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. Pacu jawi telah ada ratusan tahun tang lalu yang awalnya dilakukan para petani setelah musim panen.
    • Pacu Itiak
    Pacu itiak atau dalam bahasa Indonesianya pacu bebek (duck race) ini adalah salah satu event anak nagari yang bisa dibilang event satu-satunya didunia yang turun temurun sejak tahun 1928.

    PACU ITIAK


    guys!!! bagi kalian semua yang belum pernah ke ranah minang, tepat nya di daerah danau maninjau dan sekitar nya. seperti yang sudah di jelaskan terletak di kecamatan Tanjung raya, kabupaten Agam.
     di jamin gak bakalan rugi atau pun nyesel. selain pemandangan nya yang indah, dan mempesona, penduduk nya juga terkemal dengan keramahan nya. seperti saya gituuuhh!!!-_-.
      mungkin hanya itu yang dapat saya ceritakan tentang manminjau. kalau pengen tau lebih lanjut lagi, tanyakan saja langsung lewat komentar di bawah ini!!
     sebelum saya tutup, izinkan saya untuk memberi pesan lewat kata kiasan minagkabau  : 

    kalo ado jarum nan patah
    jan di simpan dalam peti
    kalo ado kato nan salah 
    jan disimpan dalam hati

    Oke! sampai ketemu lagi!...good bye see you....